Merdeka.com - Pasca pengumuman dua warga Depok, Jawa Barat dinyatakan positif terpapar virus corona, masyarakat langsung menyerbu supermarket. Mereka berbondong-bondong membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Fenomena panic buying ini membuat stok barang kebutuhan sehari-hari ludes di sejumlah ritel di Jakarta dan Surabaya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, dengan adanya panic buying, diperkirakan terjadi peningkatan penjualan di ritel 10-15 persen. Di mana bahan pokok yang banyak dibeli masyarakat saat panic buying, yaitu beras dan minyak goreng kemasan.
Selain itu, masker juga ludes dibeli masyarakat. Dia memastikan harga masker yang dijual kemarin tetap normal. Hanya saja dia tidak mengetahui persis berapa banyak stok masker yang dijual ritel.
"Terjadi pengurangan tapi pabrik tetap memproduksi dan kita akan membeli dengan segala sourcing," kata Roy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Dia menjelaskan, stok barang yang ludes dibeli warga kemarin sudah diisi kembali. Pihaknya sudah langsung menghubungi penyuplai dan pabrik-pabrik untuk mengisi kekosongan barang.
Bahkan, pihaknya meminta diisi lebih banyak mengingat permintaan masyarakat jadi lebih tinggi. "Ada penambahan stok tentunya, hanya beberapa produk saja," imbuhnya.
1 dari 1 halaman
Stok Bahan Pokok Aman Sampai Lebaran
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyoroti kasus panic buying yang terjadi di tengah masyarakat pasca virus corona mulai masuk ke Indonesia. Dia menyarankan agar masyarakat tenang saja, sebab pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pokok di pasaran.
Sebagai informasi, panic buying adalah tindakan membeli sejumlah besar produk untuk mengantisipasi bencana atau kenaikan maupun penurunan harga.
"Saya akan umumkan bahwa pemerintah akan menjamin ketersediaan pasokan barang, bahan pokok dan industri pasar pasca masuknya virus corona," ujar dia saat sesi konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan bahwa virus corona telah menimpa dua warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Depok. Sejak berita itu tersebar, masyarakat langsung ramai berbondong-bondong memborong bahan pokok yang dijual di supermarket.
Namun begitu, Agus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, sebab pasokan bahan pokok akan tetap aman tersedia sampai Lebaran Idul Fitri pada Mei 2020 mendatang. "Saat ini kami memantau terus, masyarakat panik membeli kebutuhan barang yang berlebihan di pusat perbelanjaan. Stok cukup sampai Lebaran Mei," imbuhnya.
Menurut dia, kasus panic buying jika dibiarkan berlanjut bisa berakibat pada ketidakstabilan harga jual bahan pokok di pasaran. "Jadi masyarakat diminta berjati-hati berbelanja. Silakan belanja sesuai dengan kebutuhannya. Jadi pemerintah akan memastikan pasokan barang memenuhi," kata dia.
"Jika panic buying ditakutkan terjadi ketidakseimbangan harga. Informasi terkait harga bahan pokok juga jangan dibuat hoax sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih. Kita jangan panik berlebih," tandasnya. [azz]
Baca juga:
Risma Sebut Pemkot Surabaya Timbun Masker Saat Corona Baru Menyebar di Wuhan
Waspada Penimbunan Stok, Masyarakat Belanja Tak Normal Bakal Diperiksa
KPPU Tak Temukan Pelanggaran di Balik Langkanya Masker
Transjakarta Siapkan Hand Sanitizers di 80 Halte Busway
Tindak Lanjut Status Siaga, Ridwan Kamil Bentuk Crisis Center Virus Corona
Suasana Pusat Perbelanjaan Depok di Tengah Bayang-bayang Corona
"ritel" - Google Berita
March 03, 2020 at 06:52PM
https://ift.tt/39iOUhX
Ada Panic Buying, Penjualan Ritel Naik Hingga 15 Persen | merdeka.com - merdeka.com
"ritel" - Google Berita
https://ift.tt/36sqiC4
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment